1.      Diagnosa keperawatan : Kurang
pengetahuan tentang penyakit b.d Kurang paparan sumber informasi
| 
NOC dan
  indikator | 
NIC dan
  aktifitas | 
Rasional | 
| 
NOC: Pengetahuan
  tentang penyakit, setelah diberikan penjelasan selama 2 x pasien
  mengerti proses penyakitnya dan Program perawatan serta Therapi yg diberikan
  dg:
Indikator: 
Pasien mampu: 
Ø   
  Menjelaskan
  kembali tentang penyakit,  
Ø   
  Mengenal
  kebutuhan perawatan dan pengobatan tanpa cemas | 
NIC:
  Pengetahuan penyakit
Aktifitas: 
1. Kaji pengetahuan klien tentang penyakitnya 
2. Jelaskan tentang proses penyakit (tanda dan gejala), identifikasi
  kemungkinan penyebab. Jelaskan kondisi tentangklien 
3. Jelaskan tentang program pengobatan dan alternatif pengobantan 
4. Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin digunakan untuk  mencegah komplikasi 
5. Diskusikan tentang terapi dan pilihannya 
6. Eksplorasi kemungkinan sumber yang bisa digunakan/ mendukung 
7. instruksikan kapan harus ke pelayanan 
8. Tanyakan kembali pengetahuan klien tentang penyakit, prosedur perawatan
  dan pengobatan | 
1.     
  Mempermudah
  dalam memberikan penjelasan pada klien 
2.     
  Meningkatan
  pengetahuan dan mengurangi cemas 
3.      Mempermudah intervensi 
4.      Mencegah keparahan penyakit 
5.      Memberi gambaran tentang pilihan terapi yang bisa digunakan 
6.      . 
7.        
8.      Mereviw | 
2.      Dx. Keperawatan: Nyeri akut
berhubungan dengan agen injuri kimia (proses kanker, diskontinuitas jaringan)
| 
NOC dan
  indikator | 
NIC dan
  aktifitas | 
Rasional | 
| 
NOC: Kontrol
  nyeri, setelah dilkukan perawatan selama 3x24 jam nyeri ps berkurang
  dg: 
Indikator: 
Ø   
  Menggunakan
  skala nyeri untuk mengidentifikasi tingkat nyeri 
Ø   
  Ps menyatakan nyeri berkurang 
Ø   
  Ps mampu istirahan/tidur 
Ø   
  Menggunakan tekhnik non
  farmakologi | 
NIC: 
a. Manajement nyeri
Aktifitas: 
1.Lakukan penilaian terhadap nyeri, lokasi, karakteristik dan
  faktor-faktor yang dapat menambah nyeri 
2.Amati isyarat non verbal tentang
  kegelisaan 
3.Fasilitasi linkungan nyaman 
4.Berikan obat anti sakit  
5.Bantu pasien menemukan posisi nyaman 
6.Ajarkan penggunaan tehnik tanpa pengobatan (ct: relaksasi, distraksi,
  massage, guidet imageri) 
7.Tekan dada saat latihan batuk 
b.
  Kelola analgetik 
-   
  Tentukan
  lokasi, karaketristik, kualitas 
c.
  Terapi relaksasi 
d.
  Manajemen lingkungan | 
1. 
  untuk
  menentukan intervensi yang sesuai dan keefektifan  dari therapi yang diberikan 
2. 
  Membantu
  dalam mengidentifikasi derajat ketidaknyamnan 
3. 
  Meningkatkan kenyamanan 
4.  Mengurangi nyeri 
  dan memungkinkan pasien untuk mobilisasi tampa nyeri 
5. 
  Peninggin lengan menyebabkan
  pasie rileks 
6. 
  Meningkatkan relaksasi dan
  membantu untuk menfokuskan perhatian shg dapat meningkatkan sumber coping 
7. 
  Memudahkan partisipasi pada
  aktifitas tampa timbul rasa tidak nyaman | 
3.      Diagnosa keperawatan: deficite
self care b.d nyeri
| 
NOC dan indikator | 
NIC dan aktifitas | 
Rasional | 
| 
NOC:
  Perawatan diri : (mandi, berpakaian), setelah
  diberi motivasi perawatan selama 2x24 
  jam, ps mampu melakukan mandi dan berpakaian sendiri dg: 
Indikator: 
Ø 
  Tubuh bebas
  dari bau dan menjaga keutuhan kulit 
Ø 
  Menjelaskan
  cara mandi dan berpakaian secara aman | 
NIC: Membantu perawatan diri pasien
Aktifitas: 
1.   Tempatkan alat-alat mandi disamping TT ps 
2.   Libatkan keluarga dan ps 
3.  
  Berikan
  bantuan selama ps masih mampu mengerjakan sendiri 
NIC: ADL berpakaian
Aktifitas: 
1.   Informasikan pd ps dlm memilih pakaian selama perawatan 
2.   Sediakan pakaian di tempat yg mudah dijangkau 
3.   Bantu berpakaian yg sesuai 
4.   Jaga privcy ps 
5.  
  Berikan
  pakaian pribadi yg digemari dan sesuai | 
1.     
  Mempermudah jangkauan 
2.     
  Melatih kemandirian 
3.     
  Meningkatkan kepercayaan 
1.   
  Memudahkan intervensi 
2.   
  Melatih kemandirian 
3.   
  Menghindari nyeri bertambah 
4.   
  Memberikan kenyamanan 
5.   
  Memberikan kepercayaan diri ps | 
4.      Diagnosa keperawatan: Risiko
infeksi bd indekuat pertahanan primer atau imonosupresi
| 
NOC dan indikator | 
NIC dan aktifitas | 
Rasional | 
| 
NOC: Kontrol infeksi dan kontrol resiko, setelah diberikan perawatan selama 3x24 jam
  tidak terjadi infeksi sekunder dg: 
Indikator: 
Ø  Bebas dari tanda-tanda infeksi 
Ø  Angka leukosit normal 
Ø 
  Ps
  mengatakan tahu tentang tanda-tanda infeksi | 
NIC: Perawatan  luka
Aktifitas: 
1.Amati luka dari tanda2 infeksi 
2.Lakukan perawatan payudara dengan tehnik aseptic
  dan gunakan kassa steril untuk merawat dan menutup luka 
3.Anjurkan pada ps utnuk melaporkan dan mengenali
  tanda-tanda infeksi 
4.Kelola th/ sesuai program 
NIC: Kontrol infeksi
Aktifitas: 
1.                
  Batasi pengunjung 
2.                
  Cuci tangan sebelum dan sesudah
  merawat ps 
3.                
  Tingkatkan masukan gizi yang
  cukup 
4.                
  Anjurkan istirahat cukup 
5.                
  Pastikan penanganan aseptic
  daerah IV 
6.                
  Berikan
  PEN-KES tentang risk infeksi | 
1. 
  Penanda proses infeksi 
2. 
  Menghindari infeksi 
3. 
  Mencegah infeksi 
4. 
  Mempercepat penyembuhan 
1. 
  Mencegah infeksi sekunder 
2. 
  Mencegah INOS 
3. 
  Meningkatkan daya tahan tubuh 
4. 
  Membantu relaksasi dan membantu
  proteksi infeksi 
5. 
  Mencegah tjdnya infeksi 
6. 
  Meningkatkan pengetahuan ps | 
5.      Dx. keperawatan:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d faktor psikologis
| 
NOC dan indikator | 
NIC dan aktifitas | 
Rasional | 
| 
NOC: Status nutrisi, setelah diberikan
  penjelasan dan perawatan selama 4x 24 jam kebutuhan nutrisi ps terpenuhi dg:
Indikator: 
ØPemasukan
  nutrisi yang adekuat 
ØPasien mampu menghabiskan diet yang dihidangkan 
ØTidak ada
  tanda-tanda malnutrisi 
ØNilai
  laboratorim, protein total 8-8 gr%, Albumin 3.5-5.4 gr%, Globulin 1.8-3.6
  gr%, HB tidak kurang dari 10 gr % 
ØMembran
  mukosa dan konjungtiva tidak pucat | 
NIC: terapi gizi
Aktifitas: 
1.  Monitor masukan makanan/ minuman dan hitung kalori
  harian secara tepat 
2. 
  Kaloborasi ahli gizi 
3. 
  Pastikan dapat diet TKTP 
4. 
  Berikan perawatan mulut 
5. 
  Pantau hasil labioratoriun
  protein, albumin, globulin, HB  
6.  Juhkn benda-benda yang tidak enak untuk dipandang
  seperti urinal, kotak drainase, bebat dan pispot 
7.  Sajikan makanan hangat dengan variasi yang menarik | 
1.Penanda malnutrisi 
2.Penentuan jumlah kalori dan bahan makanan yang memenuhi standar gizi 
3.Mencegah penurunan nafsu makan 
4.  
5.Penanda kekurangan nutrisi 
6.Dapat mengurangi nafsu makan 
7.Menambah selera makan psien | 
6.      Dx. keperawatan: Cemas b.d status
kesehatan
| 
NOC dan
  indikator | 
NIC dan
  aktifitas | 
Rasional | 
| 
NOC: kontrol
  kecemasan dan coping, setelah dilakukan perawatan selama 2x24 jam
  cemas ps hilang atau berkurang dg:
Indikator: 
Ps mampu: 
Ø   
  Mengungkapkan cara mengatasi
  cemas 
Ø   
  Mampu menggunakan coping 
Ø   
  Dapat tidur 
Ø   
  Mengungkapkan tidak ada penyebab
  fisik yang dapat menyebabkn cemas | 
NIC: Penurunan kecemasan 
Aktifitas: 
1.   
  Bina Hub. Saling percaya 
2.   
  Libatkan keluarga 
3.   
  Jelaskan semua Prosedur 
4.   
  Hargai pengetahuan ps tentang
  penyakitnya 
5.   
  Bantu ps untuk mengefektifkan
  sumber support 
6.    Berikan reinfocement untuk menggunakan Sumber
  Coping yang efektif | 
1.   
  Mempermudah intervensi 
2.   
  Mengurangi kecemasan 
3.    Membantu ps dlam meningkatkan pengetahuan tentang
  status kes dan meningkatkan kontrol kecemasan 
4.   
  Merasa dihargai 
5.   
  Dukungan akan memberikan keyakinan
  thdp peryataan harapan untuk sembuh/masa depan 
6.   
  Penggunaan Strategi adaptasi
  secara bertahap ( dari mekanisme pertahan, coping, samapi strategi
  penguasaan) membantu ps cepat mengadaptasi kecemsan | 
7.      Dx. keperawatan: PK: Perdarahan
| 
NOC dan indikator | 
NIC dan aktifitas | 
Rasional | 
| 
NOC: Perdarahan
  berhenti, setelah dilakukan perawatan selama
  4x24 jam perawat mampu menghentikan perdarahan dg Indikataor: 
Ø   
  Luka sembuh kering, bebas  pus, tidak meluas.  
Ø   
  HB tidak
  kurang dari 10 gr % | 
NIC: Pencegahan
  sirkulasi 
Aktifitas: 
1.Lakukan penilaian menyeluruh tentang sirkulasi; cek nadi,
  edema, pengisian kapiler, dan perdarahan di saat merawat mamae 
2.Lakukan perawatan luka dengan hati-hati dengan menekan
  daerah luka dengan kassa steril dan tutuplah dengan tehnik aseptic basah-basah 
3.Kelola th/sesuai order | 
1. Penanda gangguan sirkulasi darah dan antisipasi kekurangan HB 
2.
  Menghentikan
  perdarahan dan menghindari perluasan luka 
3.
  Diberikan
  secara profilaksis atau untuk menghentikn perdarahan | 
| 
No | 
Diagnosa | 
Tujuan/KH | 
Intervensi | 
Rasional | 
| 
1 | 
Penurunan kardiak output
  b.d infark miokardium | 
NOC: 
Setelah dilakukan
  intervensi keperawatan pada klien selama 5x24 jam  
-     Klien dapat memiliki
  pompa jantung efektif, 
-      status sirkulasi, perfusi jaringan &
  status tanda vital yang normal. 
Kriteria Hasil:  
-     menunjukkan kardiak
  output adekuat yang ditunjukkan dg TD, nadi, ritme normal, nadi perifer kuat,
  melakukan aktivitas tanpa dipsnea dan nyeri 
-    
  bebas dari efek samping obat yang
  digunakan | 
1. Monitor
  gejala gagal jantung dan CO menurun termasuk nadi perifer yang kualitasnya
  menurun, kulit dingin dan ekstremitas, RR ↑, dipsnea, HR↑, distensi vena
  jugularis, ↓ kesadaran dan adanya edema 
2. Auskultasi bunyi
  jantung, catat frekuensi, ritme, adanya S3 & S4&bunyi baru  
3. Observasi  bingung, kurang tidur, pusing 
4. Observasi adanya nyeri
  dada/ketidaknyamanan, lokasi, penyebaran, keparahan, kualitas, durasi,
  manifestasi spt mual&factor yang memperburuk&mengurangi 
5. Jika
  ada nyeri dada, baringkan klien, monitor ritme jantung, beri oksigen,
  medikasi&beri tahu dokter 
6. Monitor
  intake&output/24 jam 
7. Catat hasil EKG &
  XRay dada 
8. Kaji
  hasil lab, nilai AGD, elektrolit termasuk kalsium 
9. Monitor CBC, [Na],
  kreatinin serum 
10.   Memberi oksigen sesuai
  kebutuhan 
11.  
  Posisikan klen dalam posisi semi
  fowler atau posisi yang nyaman 
12.   Cek TD,
  nadi&kondisi sbl medikasi jatung spt ACE inhibitor, digoxin&β bloker. Beritahu dokter bila
  nadi&TD rendah sebelum medikasi 
13.  
  Selama fase akut, pastikan klien
  bedrest&melakukan aktivitas yang dapat ditoleransi jantung 
14.   Berikan makanan rendah
  garam, kolesterol 
15.   15.
  Berikan lingkungan yang tenang dgn meminimalkan gangguan&stressor. Jadwalkan istirahat stlh
  makan & aktivitas | 
Indikasi penurunan curah
  jantung 
Adanya bunyi gallop,
  takhikardi&crackles di paru dapat mengindikasikan gagal jantung 
Gangguan SSp
  dapat dihubungkan dengan ↓ 
Nyeri dada
  mengindikasikan ketidakcukupan suplai darah ke jantung 
Tindakan ini dapat ↑
  distribusi O2 ke arteri koroner 
↓CO menghasilkan ↓
  perfusi ke ginjal→urin output ↓ 
EKG dapat menunjukkan HI
  sebelumnya, hipertropi ventrikel dll 
Klien bias mendapatkan
  glikosida jantung&potensial toksisitas ↑ dgn hipoglikemi  
Hasil lab rutin memberi
  informasi penyebab gagal jantung&perkembangan dekompensasi 
Tambahan oksigen dapat ↑
  ketersediaan O2 di jantung  
Meninggikan kepala
  tempat tidur dapat ↓ usaha tenaga untuk bernapas&menurunkan venous
  return&preload 
Penting untuk
  mengevaluasi seberapa baik klien menoleransi medikasi saat ini 
Gagal jantung
  dengan pembatasan gerakan dapat memfasilitasi rekompensasi temporer 
Rendah garam
  dapat ↓ kelebihan cairan. Rendah kolesterol dapat ↓ atherosclerosis 
Periode istirahat ↓
  konsumsi oksigen | 
| 
2 | 
Intoleransi aktivitas
  B.d ketidakseimbangan suplai & kebutuhan O2 | 
Klien dapat menoleransi
  aktivitas & melakukan ADL dgn baik 
Kriteria Hasil:  
·     Berpartisipasi dalam
  aktivitas fisik dgn TD, HR, RR yang sesuai 
·    
  Warna kulit normal,hangat&kering 
·    
  Memverbalisasikan pentingnya aktivitas
  secara bertahap 
·     Mengekspresikan
  pengertian pentingnya keseimbangan latihan & istirahat 
·     ↑toleransi aktivitas | 
1. Menentukan
  penyebab intoleransi aktivitas&menentukan apakah penyebab dari fisik,
  psikis/motivasi 
2. Kaji
  kesesuaian aktivitas&istirahat klien sehari-hari 
3. ↑
  aktivitas secara bertahap, biarkan klien berpartisipasi dapat perubahan
  posisi, berpindah&perawatan diri 
4. Pastikan
  klien mengubah posisi secara bertahap. Monitor gejala intoleransi aktivitas 
5. Ketika membantu klien
  berdiri, observasi gejala intoleransi spt mual, pucat, pusing, gangguan
  kesadaran&tanda vital 
6. Lakukan
  latihan ROM jika klien tidak dapat menoleransi aktivitas | 
Menentukan penyebab dapat
  membantu menentukan intoleransi 
Terlalu lama bedrest dapat
  memberi kontribusi pada intoleransi aktivitas 
Peningkatan aktivitas membantu
  mempertahankan kekuatan otot, tonus 
Bedrest dalam posisi supinasi
  menyebabkan volume plasma→hipotensi postural & syncope 
TV & HR respon terhadap
  ortostatis sangat beragam 
Ketidakaktifan berkontribusi
  terhadap kekuatan otot & struktur sendi | 
| 
3 | 
Pola nafas tidak efektif
  b.d. kelemahan | 
NOC: 
Setelah dilakukan asuhan
  keperawatan selama 5x 24 jam, pola nafas pasien menjadi efektif. 
Criteria hasil: 
·    
  menunjukkan pola nafas yang efektif tanpa adanya sesak
  nafas | 
Respiratory
  monitoring: 
-     monitor rata-rata irama,
  kedalaman dan usaha untuk bernafas. 
-    
  Catat gerakan dada, lihat
  kesimetrisan, penggunaan otot Bantu dan retraksi dinding dada. 
-    
  Monitor suara nafas 
-    
  Monitor kelemahan otot diafragma 
-    
  Catat omset, karakteristik dan durasi
  batuk 
-    
  Catat hail foto rontgen | 
Mengetahui
  keefektifan pernafasan 
Untuk
  mengetahui penggunaan otot bantu pernafasan 
Mengetahui
  penyebab nafas tidak efektif | 
| 
4 | 
Kelebihan volume cairan
  b.d. gangguan mekanisme regulasi | 
NOC: 
Setelah
  dilakukan tindakan keperawatan selama 5 haripasien mengalami keseimbangan
  cairan dan elektrolit. 
Kriteria
  hasil: 
-    
  Bebas dari edema anasarka, efusi 
-    
  Suara paru bersih 
-     Co, tanda vital dalam
  batas normal | 
Fluit
  manajemen: 
-     Monitor status hidrasi
  9kelembaban membran mukosa, nadi adekuat) 
-     Monitor tnada vital 
-     Monitor adanya indikasi
  overload/retraksi 
-     Kaji daerah edema jika
  ada 
Fluit
  monitoring: 
-     Monitor intake/output
  cairan 
-     Monitor serum albumin
  dan protein total 
-     Monitor RR, HR 
-     Monitor turgor kulit dan
  adanya kehausan 
-    
  Monitor warna, kualitas dan BJ urine |  | 
| 
5 | 
Resiko infeksi b.d.
  tindakan invasive | 
NOC:  
Kontrol infeksi dan kontrol resiko, setelah diberikan perawatan selama 3x24 jam
  tidak terjadi infeksi sekunder dg: 
Indikator: 
Ø  Bebas dari tanda-tanda infeksi 
Ø  Angka leukosit normal 
Ø 
  Ps
  mengatakan tahu tentang tanda-tanda dan gejala infeksi | 
NIC: Perawatan
  luka (incision site care)
Aktifitas: 
5.Amati luka dari tanda2 infeksi (flebitis) 
6.Lakukan perawatan area insersi dengan tehnik
  aseptic dan gunakan kassa steril untuk merawat dan menutup luka 
7.Anjurkan pada ps untuk melaporkan dan mengenali
  tanda-tanda infeksi 
8.Kelola th/ sesuai program 
NIC: proteksi
  infeksi:
a.  monitor tanda dan gejala
  infeksi 
b. Pantau hasil
  laboratorium 
c.  Amati faktor-faktor yang
  bisa meningkatkan infeksi 
d. monitor VS 
NIC: Kontrol
  infeksi
1.Ajarkan tehnik mencuci
  tangan 
2.Ajarkan tanda-tanda
  infeksi 
3.instruksikan
  pada dokter bila ada tanda infeksi 
NIC: Kontrol infeksi
Aktifitas: 
7.                
  Batasi pengunjung 
8.                
  Cuci tangan sebelum dan sesudah
  merawat ps 
9.                
  Tingkatkan masukan gizi yang
  cukup 
10.            
  Anjurkan istirahat cukup 
11.            
  Pastikan penanganan aseptic
  daerah IV 
12.            
  Berikan
  PEN-KES tentang risk infeksi | 
Daerah
  ini merupakan port de entry kuman 
5. 
  Penanda proses infeksi 
6. 
  Menghindari infeksi 
7. 
  Mencegah infeksi 
8. 
  Mempercepat penyembuhan 
Proteksi diri dari infeksi 
7. 
  Mencegah infeksi sekunder 
8. 
  Mencegah INOS 
9. 
  Meningkatkan daya tahan tubuh 
10.             
  Membantu relaksasi dan membantu
  proteksi infeksi 
11.             
  Mencegah tjdnya infeksi 
12.             
  Meningkatkan pengetahuan ps | 
| 
6 | 
Kurang pengetahuan
  tentang penyakit dan pengobatannya b.d. kurangnya sumber informasi | 
NOC: Pengetahuan
  tentang penyakit, setelah diberikan penjelasan selama 2 x pasien
  mengerti proses penyakitnya dan Program perawatan serta Therapi yg diberikan
  dg:
Indikator: 
Pasien mampu: 
Ø   
  Menjelaskan
  kembali tentang penyakit,  
Ø   
  Mengenal
  kebutuhan perawatan dan pengobatan tanpa cemas | 
NIC:
  Pengetahuan penyakit
Aktifitas: 
9. Kaji pengetahuan klien tentang penyakitnya 
10.           
  Jelaskan
  tentang proses penyakit (tanda dan gejala), identifikasi kemungkinan
  penyebab. Jelaskan kondisi tentangklien 
11.           
  Jelaskan
  tentang program pengobatan dan alternatif pengobantan 
12.           
  Diskusikan
  perubahan gaya hidup yang mungkin digunakan untuk  mencegah komplikasi 
13.           
  Diskusikan tentang terapi dan
  pilihannya 
14.           
  Eksplorasi kemungkinan sumber
  yang bisa digunakan/ mendukung 
15.           
  instruksikan kapan harus ke
  pelayanan 
16.           
  Tanyakan kembali pengetahuan
  klien tentang penyakit, prosedur perawatan dan pengobatan | 
1.     
  Mempermudah
  dalam memberikan penjelasan pada klien 
2.     
  Meningkatan
  pengetahuan dan mengurangi cemas 
3.      Mempermudah intervensi 
4.      Mencegah keparahan penyakit 
5.      Memberi gambaran tentang pilihan terapi yang bisa digunakan 
6.      . 
7.        
8.      Mereviw | 
| 
3. | 
Ketidakseimbnagan
  nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan karena factor biologi | 
Klien dapat memenuhi
  kebutuhan nutrisis: asupan makanan&cairan  
Kriteria Hasil:  
-     BB normal berdasarkan
  TB&umur 
-     Mengidentifikasi
  kebutuhan nutrisi 
-     mengkonsumsi nutrisi
  yang cukup 
-     Bebas dari tanda-tanda
  malnutrisi | 
1. Menentukan BB
  berdasarkan umur & tinggi merujuk jika terjadi penurunan BB yang cepat
  atau BB 10% di bawah normal 
2. Jika klien vegetarian,
  evaluasi kecukupan jumlah B12 & fe 
3. mengkaji kemampuan klien
  untuk mengkonsumsi nutrisi 
4. Jika klien kurang
  kekuatan, jadwalkan periode istirahat sebelum makan & bantu klien 
5. evaluasi hasil lab
  (serum albumin, serum total protein, serum feritin, transferin, Hb, Hmt,
  vitamin & mineral) 
6. Kaji perubahan
  fisiologis yang dipengaruhi 
7. Observasi hubungan klien
  dgn makan. Bedakan penyebab fisik&psikis untuk kesulitan makan | 
Protein calori
  malnutrition (PCN) sering dibarengi dengan proses penyakit 
Vegetarian beresiko
  mengalami defisiensi vit.B12 & Fe 
Hal-hal tersebut
  mempengaruhi intake klien 
Serum albumin <3,2
  g/dl → perkiraan kematian tinggi 
Serum kolesterol
  <156mg/dl (prediksi kematian meningkat) 
Kasus malnutrisi ekstrim
  dapat menyebabkan septikemi kegaglan organ&kematian 
Menolak makan mungkin
  sebagai gejala depresi | 
8.     
Bersihan
jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekresi sekrit akibat
kerusakan otot-otot menelan.
| 
NOC dan
  indikator | 
NIC dan
  aktifitas | 
Rasional | 
| 
Setelah dilakukan perawatan 3x24 jam klien
  dapat:
Ø   
  mempertahankan kepatenan jalan
  nafas. 
Ø   
  Mempertahankan ventilasi
  berkurang  
Dg Indikator:
Ø   
  Tidak ada spasme 
Ø   
  Tidak ada cemas 
Ø   
  Tidak ada suara tambahan 
Ø   
  RR normal 
Ø   
  Mampu bernafas dalam 
Ø   
  Ekspansi dan simetris 
Ø   
  Tidakada retraksi dada 
Ø   
  Mudah bernafas 
Ø   
  Tidak dyspnea | 
NIC: airway manajement 
Aktifitas: 
8.Buka jalan nafas  
9.Atur posisi yang memungkinkan ventilasi maximum 
10.             
  dengarkan suara nafa 
11.             
  Monitor dan oksigenasi  
12.             
  pantau kelembaban oksigenasi
  pasien 
13.             
  Kaji status pernafasan 
14.             
  minta pasien
  tidur/duduk dengan kepala fleksi, otot bahu rileks dan lutut menekuk 
15.             
  Anjurkan
  paien nafas dalam dan batuk efektif 
16.             
  Berikan
  terapi sesuai program | 
Meningkatkan efektifitas jalan nafas dengan
  tidak adanya obstruksi jalannafas. | 
9.      Risiko trauma/injuri berhubungan
dengan peningkatan koordinasi otot (kejang), irritabilitas
| 
NOC dan
  indikator | 
NIC dan
  aktifitas | 
Rasional | 
| 
NOC: Resiko
  control Immune Status lingkungan aman (aman dari injuri), selama
  dilakukan tindakan keperawatan 5x24 jam tidak terjadi cedera pada pasien 
Indikator: 
Ø   
  Bebas dari
  injuri 
Ø   
  Pasien
  mengenal metode mencegah cedera | 
o
  orientasikan
  klien pada lingkungan 
o
  berikan
  restrain untuk antisipasi/hati-hati terhadap resiko jatuh 
o
  tempatkan
  alarm sistem 
o
  tingkatkan
  observasi pada klien 
o
  jika pasien
  delirium tingkatkan orientasi realita saat berinteraksi 
o
  anjurkan
  pada keluarga untuk menjaga klien 
o
  kondisikan
  lingkungan yang aman dari (cahaya taktis dan suara0.  | 
·    memungkinkan otot terkondisi dari keadaan los
  coordination 
·   
  spesial bed merupakan alternatif
  yang efektif untuk restrain | 
10.  Risiko trauma/injuri berhubungan
dengan peningkatan koordinasi otot (kejang), irritabilitas
| 
NOC dan
  indikator | 
NIC dan
  aktifitas | 
Rasional | 
| 
NOC: Resiko
  control Immune Status lingkungan aman (aman dari injuri), selama
  dilakukan tindakan keperawatan 5x24 jam tidak terjadi cedera pada pasien 
Indikator: 
Ø   
  Klien dalam
  posisi yang aman dan bebas dari injuri 
Ø   
  Klien tidak jatuh 
Ø   
  Pasien
  mengenal metode mencegah cedera | 
Manajemen kejang 
o
  monitor
  posisi kepala dan mata selama kejang berlangsung 
o
  gunakan
  pakaian yang longgar 
o
  Temani/tetap
  bersama klien selama kejang berlangsung 
o
  Per5tahankan
  jalan nafas paten 
o
  Beri oksigen 
o
  Monitor
  status neurologi 
o
  Monitor vital
  sign 
o
  Catat lama
  dan karakteristik kejang (posisi tubuh, aktifitas motorik, prosesi kejang) 
o
  Kelola
  medikasi antikonvulsan 
Manajemen lingkungan 
1.Identifikasi kebutuhan keamanan klien  
2.Jauhkan benda yang membahayakan klien 
3.pasang side rails 
4.Sediakan ruang khusus 
5.batasi stimulasi lingkungan (suara, sentuhan, cahaya) 
6.Batasi pengunjung 
7.Anjurkan pada keluarga untuk menunggu/berada dekat
  klien | 
·    Komplikasi terbesar yang mungkin terjadi pada
  klien saat kejang adalah fraktur, gangguan nafas dan terjatuh 
·    Manipulasi lingkungan untuk mencegah cidera/injuri
  dan menurunkan rangsangan akan terjadinya kejang. | 
11.  Resiko kekurangan volume cairan
berhubungan dengan gangguan menelan/intake kurang, diaphoresis
| 
NOC dan
  indikator | 
NIC dan
  aktifitas | 
Rasional | 
| 
NOC: Hidrasi,
  keseimbangan cairan adekuat, selama dilakukan tindakan keperawatan
  5x24 jam keseimbangan cairan pasien adekuat 
Indikator: 
Ø   
  Urine output
  30ml/jam 
Ø   
  TTV dalam
  batas normal 
Ø   
  Turgor kulit baik, membran mukosa
  lembab, urine jernih | 
Manajemen cairan 
o
  Hitung
  kebutuhan cairan harian klien 
o Pertahankan intake output tercatat secara adekuat 
o Monitor status hidrasi 
o Monitor nilai laboratorium yang sesuai 
o Monitor TTV 
o Berikan cairan secara tetap 
o Tingkatkan masukan peroral 
o Libatkan keluargadalam membantu peningkatan masukan cairan 
Monitoring cairan 
1. Pantau keadaan urine 
2. Monitor nilai lab urine 
3. Monitor membran mukosa, turgor, dan tanda haus 
4.
  Monitor cairan per IV line.  
5. Pertahankan pemberian terapi cairan peri infus. | 
·    Memantau kondisi klien terhadap perubahan status
  hidrasi | 
12.  Dx. keperawatan:
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d adanya tritmus dan
gangguan menelan
| 
NOC dan indikator | 
NIC dan aktifitas | 
Rasional | 
| 
NOC: Status nutrisi, setelah diberikan
  penjelasan dan perawatan selama 4x 24 jam kebutuhan nutrisi ps terpenuhi dg:
Indikator: 
ØPemasukan
  nutrisi yang adekuat 
ØPasien mampu menghabiskan diet yang dihidangkan 
ØTidak ada
  tanda-tanda malnutrisi 
ØNilai
  laboratorim, protein total 8-8 gr%, Albumin 3.5-5.4 gr%, Globulin 1.8-3.6
  gr%, HB tidak kurang dari 10 gr % 
ØMembran
  mukosa dan konjungtiva tidak pucat | 
NIC: Eating disorder manajemen
Aktifitas: 
8.  Tentukan kebutuhan kalori harian 
9.  Ajarkan klien dan keluarga tentang pentingnya
  nutrient 
10.             
  Monitoring
  TTV dan nilai  Laboratorium 
11.             
  Monitor
  intake dan output 
12.             
  Monitor intake
  kalori harian 
13.             
  Pertahankan
  kepatenan pemberian nutrisi parenteral 
14.             
  Pertimbangkan
  nutrisi enteral 
15.             
  Pantau
  adanya Komplikasi GI 
NIC: terapi gizi
Aktifitas: 
16.             
  Monitor
  masukan makanan/ minuman dan hitung kalori harian secara tepat 
17.             
  Kaloborasi ahli gizi 
18.             
  Pastikan dapat diet TKTP 
19.             
  Berikan perawatan mulut 
20.             
  Pantau hasil labioratoriun
  protein, albumin, globulin, HB  
21.             
  Jauhkan
  benda-benda yang tidak enak untuk dipandang seperti urinal, kotak drainase,
  bebat dan pispot 
22.             
  Sajikan
  makanan hangat dengan variasi yang menarik 
23.             
    | 
Mengetahui
  kebutuhan kalori harian. Memudahkan dalam monitoring status nutrisi. 
Nutrisi
  enteral meningkatkan fungsi sistem pencernakan. 
8.Penanda malnutrisi 
9.Penentuan jumlah kalori dan bahan makanan yang memenuhi standar gizi 
10.          
  Mencegah penurunan nafsu makan 
11.          
    
12.          
  Penanda kekurangan nutrisi 
13.          
  Dapat mengurangi nafsu makan 
14.          
  Menambah selera makan psien | 
13.  kerusakan
komunikasi verval
| 
NOC dan indikator | 
NIC dan aktifitas | 
Rasional | 
| 
Ø 
  sete lah
  dilakukan tindakan keperawatan selama 5 hari pasien bisa berkomunikasi dengan
  baik | 
NIC: perbaikan
  komunikasi
Aktifitas: 
1.      libatkan keluarga untuk membantu pasien mengerti
  pembicaraan 
2.      anjurkan pasien untuk mengerti pembicaraan 
3.      berikan pasien perintah sederhana 
4.      gunakan kata seerhana dan kalimat pendek 
5.      saat berbicara dengan pasien tidak dengan
  berteriak 
6.      berdiri/duduk di samping pasien ketika berbicara
  dengan pasien 
7.      gunakan gerakan tangan saat berkomunikasi dengan
  pasien 
8.      anjurkan pasien untuk mengulang kata-kata |  | 
Diagnosa Perioperatif
| 
Resiko infesi, dengan
  faktor resiko: Prosedur invasif: pembedahan, infus, DC | 
NOC: Kontrol infeksi  
Selama dilakukan tindakan operasi tidak terjadi transmisi agent
  infeksi.  
Indikator: 
Ø 
  Alat dan
  bahan yang dipakai tidak terkontaminasi | 
NIC: kontrol
  infeksi intra operasi 
Aktifitas: 
9.gunakan pakaian khusus ruang operasi 
10.             
  Pertahankan prinsip aseptic dan
  antiseptik | 
Dapat mencegah kontaminasi
  kuman terhadap daerah operasi | 
| 
Resiko hipotermi dengan faktor resiko: Berada
  diruangan yang dingin | 
NOC: control temperature 
Criteria: 
Ø    Temperature ruangan
  nyaman 
Ø    Tidak terjadi hipotermi | 
NIC: pengaturan temperature:
  intraoperatif 
Aktivitas: 
Ø    Atur suhu ruangan yang
  nyaman 
Ø    Lindungi area diluar
  wilayah operasi | 
Membantu menstabilkan suhu klien. 
Kehilangan panas dapat terjadi
  waktu kulit dipajankan | 
| 
Resiko cedera dengan faktor resiko:
  Gangguan persepsi sensori karena anestesi | 
NOC: control resiko 
Indicator: tidak terjadi injuri | 
NIC: surgical precousen 
Aktifitas: 
1.  
  Tidurkan klien pada meja operasi
  dengan posisi sesuai kebutuhan 
2.  
  Monitor penggunaan instrumen, jarum
  dan kasa 
3.  
  Pastikantidak ada instrumen, jarum
  atau kasa yang tertinggal dalam tubuh klien | 
Mencegah jatuhnya klien. 
Dapat mengetahui  
pemakaian intrumen, jarum dan
  kasa. 
Dengan tertinggalnya benda
  asing dapam tubuh klien dapat menimbulkan bahaya. | 
Masalah kolaborasi Perioperatif
|  |  | 
4.  
    |  | 
| 
PK: perdarahan | 
Perawat akan menangani atau
  mengurangi komplikasi dari perdarahan | 
1.  
  Pantau jumlah perdarahan yang keluar
  melalui daerah pembedahan 
2.  
  Pantau TTV secara teratur terutama TD
  dan nadi | 
Deteksi dini dapat memberikan  | 
| 
Ø   
  PK:
  Perdarahan | 
NOC: Perdarahan berhenti, setelah dilakukan perawatan selama 4x24 jam
  perawat mampu menghentikan perdarahan dg Indikataor: 
Ø   
  Luka sembuh kering, bebas  pus, tidak meluas.  
Ø   
  HB tidak
  kurang dari 10 gr % | 
NIC: Pencegahan sirkulasi 
Aktifitas: 
4.Lakukan penilaian menyeluruh tentang sirkulasi; cek nadi,
  edema, pengisian kapiler, dan perdarahan di saat merawat mamae 
5.Lakukan perawatan luka dengan hati-hati dengan menekan
  daerah luka dengan kassa steril dan tutuplah dengan tehnik aseptic basah-basah 
6.Kelola th/sesuai order | 
4. Penanda gangguan sirkulasi darah dan antisipasi kekurangan HB 
5.
  Menghentikan
  perdarahan dan menghindari perluasan luka 
6.
  Diberikan
  secara profilaksis atau untuk menghentikn perdarahan | 
| 
Ø   
    | 
NOC dan indikator | 
NIC dan aktifitas | 
Rasional | 
| 
§                 
  PK: syok | 
Ø   
  Perawat menangani dan meminimalkan terjadinnya syok | 
o Pantau
  pemasukan dan pengeluaran cairan 
o Pantau tanda dan gejala
  syok seperti peningkatan nadi disertai TD atau sedikitnya menurun,
  peningkatan RR, sianosis, penurunan PaO2 
o Pantau
  tempat pembedahan terhadap perdarahan | 
Deteksi
  dini dapat membantu menentukan intervensi segera 
Dapat
  mendeteksi komplikasi dini | 
 
sangat bermanfaat blog nya gan, terimakasih :D
BalasHapusterimakasih.
BalasHapusGan ini sumbernya dari buku mana ya? Mohon jawabannya
BalasHapusSumbernya dimana om
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusSangat membantu. Terimakasih
BalasHapus