Penelitian
diterjemahkan dari kata “Research” (Inggris) yaitu re (kembali)
dan search(mencari) atau mencari kembali yang
kemudian para ahli menerjemahkannya sebagai riset. Hillway (1956)
mengatakan bahwa penelitian tidak lain dari sesuatu metode studi yang
dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap
suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang tepat terhadap masalah
tersebut. Sementara itu Whitney (1960) mengemukakan pengertian penelitian
adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan
penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat
dipecahkan. Dengan demikian selain merupakan suatu proses dan metode,
penelitian diharapkan mampu mencari pemecahan masalah yang diteliti (problem
solving).
Dari
berbagai ahli yang mencoba membuat definisi penelitian yang tepat, pada
dasarnya penelitian adalah suatu proses penyelidikan atau pencarian sesuatu
(fakta dan prinsip-prinsip) yang dilakukan secara sistematis, hati-hati,
kritis (critical thinking) dan harus dilakukan dengan
sungguh-sungguh. Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran, sehingga
penelitian merupakan metode berpikir secara kritis.
I. RELEVANSI PENELITIAN DAN ILMU PENGETAHUAN
Ilmu
pengetahuan adalah usaha yang bersifat multi dimensional, sehingga dapat
didefinisikan dalam berbagai cara dan tidak baku. Walau demikian ilmu
pengetahuan perlu dilihat sebagai suatu dasar (basic) proses berpikir
manusia dalam melaksanakan berbagai penelitian. Untuk itu ilmu pengetahuan
dapat dihubungkan dengan metode dan proses penelitian tersebut.
Relevansi
penelitian dengan ilmu pengetahuan, berkembang dari upaya manusia mencari
jawaban atas berbagai pertanyaan seperti “ini apa?”; “itu apa?”; “mengapa
begini?”; “mengapa begitu?” dan selanjutnya berkembang menjadi pertanyaan
“bagaimana hal itu terjadi?” serta “bagaimana memecahkannya?”. Dengan
dorongan ingin tahu tersebut manusia selalu ingin mendapatkan pengetahuan
mengenai permasalahan yang tidak diketahuinya sehingga pada akhirnya muncul
pengetahuan-pengetahuan baru yang dikenal sebagai ilmu pengetahuan (knowledgement)
yang sistematis dan terorganisir. Dengan mengguanakan akal dan pikiran yang
reflektif, manusia merasa mampu memecahkan masalah yang dihadapi.
Pendekatan
yang digunakan dapat bersifat ilmiah dan non-ilmiah. Pendekatan ilmiah dapat
berupa penelitian-penelitian sedangkan pendekatan non-ilmiah dapat berupa
akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan kebetulan/ coba-coba (trial and
error) dan mendapau otoritas ilmiah/pikiran kritis. Berdasakan pengertian di
atas, terdapat hubungan yang erat antara ilmu pengetahuan dan penelitian.
Para ahli menyebutkan bahwa tidak mungkin memisahkan ilmu dengan penelitian
dan diibaratkan sebagai dua sisi mata uang yang sama. Almack (1930)
mengatakan bahwa penelitian dan ilmu merupakan hasil dan proses. Penelitian
merupakan proses sedangkan hasilnya adalah ilmu. Whitney (1960) menegaskan
bahwa ilmu dan penelitian merupakan proses yang berlangsung secara
bersama-sama. Artinya ilmu dan penelitian adalah proses yang sama sedangkan
hasil dari proses tersebut adalah kebenaran (truth). Kebenaran yang
dimaksudkan adalah pengetahuan yang benar yang kebenarannya terbuka untuk
diuji oleh siapa saja yang berkeinginan untuk mengujinya.
Dengan
relevansi/ hubungan tersebut dapat disebutkan berbagai aspek yang menjadi
peranan dari ilmu dan penelitian sehingga dapat disebutkan sesuatu yang
dilakukan itu merupakan karya keilmuan, seperti;
1.
Mencandra/ Deskripsi/ Memerikan
Fungsi ini
berusaha untuk menggambarkan atau menjelaskan hal-hal yang menjadi pokok
permasalahan.
2. Menerangkan/ Eksplanasi
Fungsi ini
berusaha untuk menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari munculnya
permasalahan atau terjadinya peristiwa-peristiwa.
3.
Penyusunan Teori
Fungsi ini
berusaha untuk menyusun teori/ prinsip/ aturan-aturan mengenai hubungan
antara kondisi/ peristiwa yang satu dengan yang lain.
4.
Peramalan/ Prediksi
Fungsi ini
berusaha untuk mengadakan ramalan/ prediksi, estimasi dan proyeksi terhadap
permasalahan/ peristiwa dan dampak yang akan terjadi.
5.
Pengendalian/ Controling
Fungsi ini
berusaha untuk melakukan tindakan-tindakan pengendalian terhadap
permasalahan/ perstiwa/ gejala.
II. RELEVANSI PENELITIAN DENGAN PERGURUAN TINGGI DAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Perguruan
Tinggi sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi perlu melaksanakan kegiatan
penelitian sebagai perwujudan dari pelaksanaan salah satu Tridharma Perguruan
Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Dosen (tenaga pengajar) sebagai perangkat yang penting dalam
kegiatan akademik di perguruan tinggi mempunyai kewajiban mengemban ketiga
tugas tersebut.
Searah
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka para dosen
diharapkan mampu maningkatkan kemampuan dan ketrampilannya melalui
penelitian, baik yang berbasis teknik maupun sosial ekonomi. Selain untuk
peningkatan kemampuan dan ketrampilan sendiri, untuk meningkatkan kegairahan
kehidupan akademik, mahasiswa juga mendapat perhatian penting dalam kegiatan
penelitian. Dosen-dosen turut bertanggung jawab dalam hal meningkatkan
keinginan, sikap, dan kemampuan mahasiswanya dalam melakukan penelitian.
Salah satu
usaha yang dapat ditempuh adalah berusaha untuk melakukan penelitian sendiri
artinya penelitian dilakukan secara mandiri dan sesuai degan etika penelitian
baik oleh para dosen atau perguruan tinggi atau dengan melibatkan dosen dan
mahasiswa. Penelitian yang mampu dilakukan secara mandiri nantinya akan mampu
meningkatkan kualitas dosen maupun perguruan tinggi. Dalam rangka usaha
tersebut, pengetahuan dan ketrampilan para dosen terhadap penelitian sangat
perlu, terutama Metodologi Penelitian. Hubungannya dengan peningkatan
kegairahan meneliti para mahasiswa maka diharapkan dalam setiap mata kuliah
yang diajarkan ada satu mata kuliah khusus tentang Metodologi Penelitian.
Melalui penelitian, diharapkan akan muncul pengetahuan-pengetahuan baru atau
terobosan-terobosan yang berguna bagi perguruan tinggi maupun pembangunan
suatu bangsa.
Di samping
untuk keperluan peningkatan pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan para
peneliti, satu hal yang sangat penting adalah peranan penelitian terhadap
perkembangan suatu bangsa. Artinya makna atau arti suatu penelitiaan bagi
pembangunan bangsa tersebut. Dari berbagai literatur dan media massa, dapat
diketahui bahwa ternyata tidak ada satu negara maju di dunia yang berhasil
dalam pembangunan tanpa didukung oleh kegiatan penelitian. Ada anggapan (jika
dilihat secara sepintas) bahwa penelitian hanya dapat dilakukan oleh
negara-negara maju. Anggapan ini karena mereka mempunyai dana dan tenaga
peneliti yang memadai; tetapi ternyata sebanyak 98% dari biaya penelitian di
dunia ini dikeluarkan untuk penelitiaan-penelitian di negara berkembang.
Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk penelitian tidak hanya dapat dilihat
dari jumlah uang dan tenaga yang dipergunakan tetapi yang paling penting adalah
manfaat dari penelitian tersebut bagi pembangunan negara-negara berkembang.
Khususnya
bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia, peranan penelitian dalam
sejarah pembangunan bangsa sudah tidak perlu diragukan lagi. Melalui
penelitian-penelitian yang pernah dilakukan maka segala masalah atau potensi
yang ada selama proses pembangunan berlangsung dapat diketahui. Hanya sengan
penelitian sehingga informasi/ data yang relatif lengkap dapat diperoleh.
Perencanaan
pembangunan harus selalu didasarkan kepada data/ informasi yang diperoleh
melalui penelitian. Adalah sangat tidaka mungkin untuk merencanakan
pembangunan tanpa penggunaan data yang terpercaya. Hasil pengujian-pengujian,
evaluasi dan tinjauan kembali terhadap kegiatan pembangunan hanya dapat diketahui
apabila penelitian dilaksanakan. Demikian penelitian memegang peran penting
dalam setiap pengambilan keputusan atau langkah-langkah dalam segala aspek
pembangunan.
IV. PENUTUP
Penelitian
tidak dapat dipisahkan dari tahap-tahap perkembangan kehidupan manusia,
khususnya perkembangan ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pentingnya suatu penelitian dan hubungannya dengan berbagai hal sehingga
spenelitian harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan berdasarkan etika
kebenaran.
Relevansinya
sengan perguruan tinggi, maka pengetahuan, kemampuan dan ketrampilan para
tenaga pengajar (dosen) seagi ujung tombak dalam kehidupan kampus harus
ditingkatkan. Selain untuk meningkatkan kemampuan sendiri diharapkan para
dosen dapat meningkatkan kegairahan mahasiswa untuk meneliti. Untuk itu perlu
pengetahuan dan kemampuan yang memadai sehingga penelitian tersebut dapat
bermanfaat bagi perguruan tinggi (negri dan swasta) maupun pembangunan
nasional bangsa dan negara.
Relevansinya
dengan pembangunan nasional maka penelitian merupakan dasar (basic) bagi
pengambilan keputusan setiap langkah-langkah pelaksanaan dan perencanaan
pembangunan. Sehubungan dengan itu perlu dana/ biaya dan sumber daya manusia
(tenaga peneliti) yang besar agar penelitian dapat berlangsung dengan baik
dan mempunyai manfaat yang besar bagi keberhasilan pembangunan nasional.
Dari
berbagai hal yang dikemukakan, ternyata penelitian yang dilakukan sendiri
secara mandiri, efisien, efektif, kritis, dan didasarkan pada etika kebenaran
merupakan aspek yang harus selalu menjadi perhatian utama.
Selamat
berlatih dan meneliti.
|
0 komentar:
Posting Komentar