HALAMAN PENGESAHAN
USUL PERENCANAAN USAHA MAHASISWA
1. Informasi Program
Mendaya Gunakan Keong Emas (Pomacea Canaliculata) Sebagai Sate Yang
Rendah Kolesterol Kaya Akan Kandungan Protein Dan Bernilai
Ekonomis Tinggi
|
Jenis output yang akan dihasilkan
□√
Barang : sate keong emas
□ Jasa
|
2.
Judul
Kegiatan : Mendaya
Gunakan Keong Emas (Pomacea Canaliculata) Sebagai Sate Yang Rendah
Kolesterol Kaya Akan Kandungan Protein Dan Bernilai
Ekonomis Tinggi
3. Ketua Pelaksana
- Nama :
Hery Pranoto
- NIM :
A01001359
- Institut :
STIKES Muhammadiyah Gombong
- Program Studi :
D3 Keperawatan
e.
Alamat Rumah :
Desa Pahonjean No. 13, RT 01 RW 13
Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah Telp.087715273223
f. E-mail
: i_amheryforu@yahoo.com
4. Pembimbing Kegiatan
- Nama :
Bambang Suryadi
- NIP :
10080
c. Jabatan / Golongan : Clinical Instruktur
- Institut :
STIKES Muhammadiyah Gombong
- Program Studi :
S-1 Keperawatan
f. Alamat Kantor : Jl Yos Sudarso No 461 Gombong, Kebumen
- Alamat Rumah :
Klangen wonosari Rt 01/04 kec.Klirong
Kabupaten
kebumen
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 orang
6. Biaya Kegiatan
- Dan Dinas Diknas Jawa Tengah :
Rp 7.000.000,-
- Dana
Pribadi :
Rp 69.500,-
7. Jangka Waktu Kegiatan : 1 (satu) tahun
Gombong, 31 April 2012
Pembimbing Kegiatan
( Bambang Suryadi )
NID : 10080
|
Ketua Pelaksana Kegiatan
( Hery Pranoto)
NIM : 0901178
|
Mengetahui,
PK III STIKES Muhammadiyah Gombong
( Diah Astutiningrum, S.Kep.Ns )
NIDN : 06-15097502
MENDAYA GUNAKAN KEONG EMAS (POMACEA
CANALICULATA)
SEBAGAI SATE YANG RENDAH KOLESTEROL
KAYA AKAN KANDUNGAN PROTEIN DAN
BERNILAI EKONOMIS TINGGI
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang dan Motivasi melakukan Usaha
Siapa yang tak mengenal Keong Emas? Binatang
yang satu ini dapat kita temukan di persawahan, rawa-rawa maupun di dekat
sungai hampir di seluruh Indonesia. Binatang ini kerap diburu para petani
karena dianggap sebagai hama yang dapat merusak tanaman padi muda dalam satu
malam. Dalam kondisi lapang, 6 ekor keong emas per meter
persegi mampu mengurangi hasil panen padi sebanyak 15% dan kerusakan yang
ditimbulkan berlangsung hingga 50 hari setelah penanaman.
Akan tetapi tahukah Anda bahwa hama
yang satu ini ternyata memiliki kandungan gizi yang tinggi. Dari hasil uji
proksimat, kandungan protein pada keong emas berkisar
antara 16 hingga 50 persen dan hampir 40% berat tubuhnya terdiri atas protein
yang merupakan zat pembangun makhluk hidup. Selain itu, Keong emas juga
diketahui mengandung asam omega 3, 6 dan 9. Selain itu, dalam setiap 100 gram
daging keong emas mengandung energi makanan 83 kalori,
protein 12,2 gram, lemak 0,4 gram, karbohidrat 6,6 gram, abu 3,2 gram, fosfor
61 mg, natrium 40 mg, kalium 17 mg, riboflavin 12 mg, niacin 1,8 mg serta
kandungan nutrisi makanan yang lain seperti Vitamin C, Zn, Cu, Mn dan Iodium.
Selain banyak mengandung banyak gizi di atas, hewan dari keluarga moluska ini
juga kaya akan kalsium.
Keong emas yang kita
ketahui sebagai hama potensial tanaman padi, ternyata jika dikelola dengan
baik, dapat menjadi komoditas prospektif dan memilii nilai ekonomis tinggi serta meningkatkan gizi masyarakat. Bahkan
komoditas ini layak untuk menjadi komoditas ekspor, terutama ke negara-negara
Eropa, Jepang dan Hong Kong.
1.2
Justifikasi
Pemilihan Obyek Usaha
Selain investasi yang dibutuhkan untuk
usaha ini terbilang sangat minim, usaha sate
keong ini cocok juga dikembangkan di banyak segmen,
dari mulai home industri, tempat usaha yang strategis seperti pusat keramaian,
pusat perbelanjaan, perumahan, sekolah, sampai dengan kebutuhan konsumsi kuliner.
Lokasi usaha di sekitar kampus STIKes Muhamadiyah Gombong
merupakan tempat yang sangat strategis, selain berada di pusat kota, lokasi ini
juga menyatu dekat dengan pasar tradisional
desa Wonokriyo yang menyediakan bahan baku.
Hal ini merupakan potensi yang sangat mendukung dari usaha ini.
1.3
Tujuan Usaha yang hendak dicapai
Dengan dibentuknya usaha ini,
mahasiswa mampu :
a. Menumbuhkan jiwa wirausaha, selain usaha
dalam bidang pendidikan yang ditekuninya.
b. Mengubah hama keong emas menjadi sebuah keuntungan
yang nilainya sama dengan nilai emas.
c. Membantu meringankan orang tua untuk membayar uang
kuliah
d. Membuktikan kepada masyarakat bahwa usaha
ini juga bisa dijadikan tumpuan hidup jika ditekuni.
II.
ANALISIS PRODUK
2.1 Jenis
dan Nama Produk
Jenis kegiatan ini
adalah pembuatan sate yang berbahan
dasar keong mas. Sengaja kami
memilih usaha sate yang berbahan
dasar dari daging keong emas dikarenakan banyaknya jenis keong emas yang dapat ditemui
di areal persawahan, rawa maupun di daerah dekat dengan sungai
Bentuk dari sate keong mas
ini sama seperti halnya sate kebanyakan, yaitu potongan daging keong yang
kemudian ditusuk menggunakan kayu (sindik, bahasa jawa). Yang berbeda dari sate
keong emas ini adalah, minim kandungan kolesterol yang bisa mengakibatkan
penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi), kaya akan protein yang baik untuk
masa pertumbuhan dan masa penyembuhan luka.
2.2 Keunggulan Produk dibanding dengan Produk lain
di pasaran
Produk sate keong memilki beberapa segi keunggulan diantaranya yaitu, bahan
baku yang mudah dan murah untuk didapat, rendah kolesterol, kaya akan protein,
omega 3, omega 6, dan omega 9, dan masih banyak nutrisi lainnya. Karena bahan
bakunya yang murah dan mudah didapat, maka produk kami menawarkan lebih banyak
daging di setiap sindiknya sehingga konsumen yang memakan sate keong ini secara
tidak langsung akan mengkonsumsi lebih banyak nutrisi yang menyehatkan tubuh.
2.3 Keterkaitan dengan Produk Lain termasuk Perolehan
Bahan Baku
Sate
Keong Emas merupakan makanan yang kaya akan nutrisi, mudah dan murah untuk
memperoleh bahan bakunya. Oleh karena alasan tersebut, masyarakat akan lebih
cenderung memilih sate keong emas daripada memilih produk sate yang berbahan baku
selain dari keong emas dengan alasan lebih sehat.
2.4 Rencana Pengembangan
Rencana awal dari usaha ini adalah dengan cara meramu produk kami agar
menghasilkan produk sate yang memiliki cita rasa yang pas dengan selera
masyarakat. Setelah ditemukan resep yang pas baru kami melanjutkan ke proses
produksi.
Awalnya usaha ini akan mengambil target pasar dari mahasiswa STIKes
Muhammadiyah Gombong dan pengunjung RS PKU Muhammadiyah Gombong. Setelah target
ini tercapai dengan catatan usaha kami berkembang dan laris, maka langkah
selanjutnya yaitu memperbanyak produksi dan mencoba menitipkan sate keong hasil
usaha kami ke pedagang mie ayam, bakso dan soto di sekitar pasar Wonokriyo.
III. ANALISIS PASAR
3.1
Profil Konsumen
Target awal konsumen kami adalah mahasiswa STIKes
Muhammadiyah Gombong dan RS PKU Muhammadiyah Gombong Mengapa kami memilih konsumen
diatas sebagai target awal??? Hal ini dikarenakan hampir 90% mahasiswa di
STIKes Muhammadiyah Gombong setiap kali jam istirahat pasti membeli jajanan di
kantin Kampus dan juga hampir sebagian besar pengunjung RS PKU Muhammadiyah
Gombong ( keluarga penunggu pasien) selalu mengunjungi kantin tersebut untuk
makan atau sekedar membeli camilan.
3.2
Potensi dan Segmentasi Pasar
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa konsumen akan lebih senang dengan mengkonsumsi sate keong emas dikarenakan produknya yang lebih
murah harganya namun kaya akan kandungan gizi. Hal ini didukung oleh karena
produk sate keong emas ini baru pertama dan satu-satunya di daerah Gombong.
3.3
Pesaing dan Peluang Pasar
Untuk
sementara ini, usaha sate keong emas ini belum diminati oleh masyarakat sekitar dan bahkan belum ada
yang mendirikan usaha tersebut. Kalau ada pesaing dalam usaha ini, hanyalah
usaha sate
ayam dan sate kambing yang dijadikan pesaing. Sedangkan peluang pasar sate keong emas selaim banyak
diminati untuk jajanan juga di pergunakan sebagai lauk makan. Kami yakin masyarakat akan lebih memilih mengkonsumsi
sate keong. Selain jumlah per sindiknya
lebih banyak juga dikarenkan harganya yang lebih murah.
3.4 Media
Promosi yang akan digunakan
Untuk media publikasi dari produk ini
akan menggunakan flyer yang menampilkan nama produk, jenis produk, kandungan
dan manfaat produk bagi kesehatan. Selain menggunakan media flyer, produk kami
akan mempublikasikan dengan cara info dari mulut ke mulut.
3.5
Target atau Penjualan Satu Tahun
Target penjualan dalam satu tahun adalah sebagai
berikut :
·
Enam bulan
pertama kami akan menjual sebanyak 500 sindik sate keong dan 50 bungks lontong
tiap harinya
·
Enam bulan
kedua kami akan menjual sebanyak 700 sindik sate keong dan 70 bungkus lontong
tiap harinya
3.6
Strategi Pemasaran yang akan diterapkan
Untuk
pemasaran sate keong emas kami tidak menggunakan strategi khusu dalam
menjalankannya.
IV. ANALISA PRODUKSI / OPERASI
4.1 Bahan Baku, bahan
penolong dan peralatan yang akan digunakan
Bahan-bahan Tetap :
·
Paket gerobak
·
Piring 1 lusin
·
Gelas 1 lusin
·
Sendok 1 lusin
·
Garpu 1 lusin
·
Panggangan
·
Pisau 3 buah
·
Teko 2 buah
·
Panci besar 1 buah
·
Kipas bambu 3 buah
·
Ember sedang 3 buah
·
Kain lap 3 lembar
·
Baki 2 buah
Bahan-bahan variabel
·
Keong
·
Beras
·
Teh
·
Bumbu dapur
·
Arang
·
Kertas minyak
·
Kresek
·
Sabun colek
·
Bambu
·
Daun pisang
4.2 Pasokan Bahan Baku
Pasokan bahan baku dari sate keong emas sangat mudah diperoleh di pasar-pasar tradisional. Hal ini didukung dengan lokasi
usaha yang dekat dengan pasar wonokriyo dan juga dekat dengan areal persawahan
yang luas. Selain didapatkan dari pasar, keong emas juga dapat diperoleh dari
petani secara langsung apabila petani pergi ke sawah. Jadi sambil petani pergi
ke sawah membersihkan sawahnya, dapat di selangi dengan mencari keong emas untuk
dibawa pulang dan menjadikan penghasilan tambahan bagi petani.
4.3 Proses Produksi/Operasi
Proses produksi
dari sate keong ini yaitu dimulai dari pembersihan keong menggunakan air sampai
bersih. Kemudian keong di rebus setengah masak dengan di campuri bumbu dapur.
Selain untuk tujuan memberikan bumbu, merebus keong ini juga dimaksudkan untuk
mempermudah dalam proses pelepasan daging dari cangkangnya. Setelah di peroleh
daging keong setengah masak, proses selanjutnya yaitu proses penyindikan sate
untuk kemudian di beri kecap dan di panggang di atas arang panas sampai kecap
meresap ke dalam daging. Terakhir, apabila daging sudah masak dan kecapnyapun
sudah meresap, tinggal di beri bumbu kacang dan kemudian disajikan bersama
lontong.
4.4 Rencana Produksi selama
1 Tahun
Rencana dalam satu tahun adalah Enam bulan pertama kami akan menjual sebanyak 500
sindik sate keong dan 50 bungks lontong tiap harinya. Enam bulan kedua kami
akan menjual sebanyak 700 sindik sate keong dan 70 bungkus lontong tiap harinya.
V.
ANALISIS KEUANGAN
5.1
Investasi yang diperlukan
A. Biaya
Tetap
|
|
Paket Gerobak
Sewa tempat 1 tahun
Set pemanggang sate
Kipas Angin
Piring 2 lusin x @ Rp 25.000,-
Gelas 2 lusin x @ Rp 22.500,-
Sendok makan 2 lusin x @ Rp 15.000,-
Garpu 2 lusin x @ Rp 9.000,-
Set Pisau dapur
Ember 5 x @ Rp 8.500,-
Waskom plastik 5 x @ Rp 12.500,-
Ketel tempat minum 3 x Rp 115.000,-
Panci besar 2 x @ Rp 38.000,-
Kain Lap 5 x @ Rp 4.500,-
Baki 3 x @ Rp 22.500
Tempat duduk plastik 8 x @ Rp 25.000,-
Meja Plastik 4 x @ Rp 45.000,-
JUMLAH
|
Rp 500.000,-
Rp 912.000,-
Rp 2.500.000,-
Rp 220.000,-
Rp 50.000,-
Rp 45.000,-
Rp 30.000,-
Rp 18.000,-
Rp 215.000,-
Rp 42.500,-
Rp 62.500,-
Rp 345.000,-
Rp 76.000,-
Rp 22.500,-
Rp 67.500,-
Rp 200.000,-
Rp 180.000,-
Rp 5.526.000,-
|
B. Biaya
Variabel (dalam 1 minggu)
Keong emas 50 kg @ Rp 3.000,-
Beras 25 kg @ Rp 7.500,-
Teh 20 pcs x @ Rp 1.500,-
Cabe 10 kg @ Rp 39.500,-
Kacang tanah 20 kg x @ Rp 17.000,-
Jahe 10 kg x @ Rp 30.000,-
Garam 20 pcs @ Rp 400,-
Arang 7 kg x @ Rp 2.000,-
Kertas minyak
Kresek 7 bungkus x @ Rp 8.000,-
Sabun cuci piring
Bambu 2 lenjer x @ Rp 4.000,-
Daun pisang
Jumlah
|
Rp 150.000,-
Rp 187.500,-
Rp 30.000,-
Rp 395.000,-
Rp 340.000,-
Rp 300.000,-
Rp 8.000,-
Rp 14.000,-
Rp 13.000,-
Rp 56.000,-
Rp 12.000,-
Rp 8.000,-
Rp 30.000,-
Rp 1.543.500,-
|
C. Total
Jumlah
Biaya
tetap + Biaya Variabel
|
Rp 7.069.500,-
|
5.2
Penentuan Harga Penjualan
Untuk harga tiap
sindik sate keong emas kami adalah Rp 500,- dengan pertimbangan agar lebih
murah dari sate ayam pedaging yang harganya Rp 700,- dan juga lebih murah dari
sate kambing yang harganya Rp 1500,- pertusuk.
5.3 Rencana Laporan Laba Rugi
BEP unit = Biaya Tetap
Harga Jual – Biaya Variabel
=
Rp 5.526.000
Rp 500 – Rp 440
=
Rp 5.526.000
Rp 60
BEP Unit = 92100 unit
Artinya modal akan kembali setelah
memproduksi sate sebanyak 92100 sindik
Lama Pengembalian modal
L = BEP unit : target penjualan sehari
L = 92100 unit : 500 unit
L = 184,2 hari
L = 185 hari = 6 bulan 5 hari
Artinya modal akan kembali dalam
jangka waktu 6 bulan 5 hari
VI.
PERSONALIA DAN JADWAL KEGIATAN
Personalia dalam pelaksanaan kegiatan ini
adalah :
1. Ketua tim
-
Nama : Hery Pranoto
-
NIM : A01001359
-
Program Studi : D3 keperawatan
-
Perguruan Tinggi : STIKES Muhammadiyah Gombong
2.
Anggota 1
-
Nama : Thoat
Nur Adhi
-
NIM : A0100171
-
Program Studi : D3 Keperawatan
-
Perguruan Tinggi : STIKES Muhammadiyah Gombong
3.
Anggota 2
-
Nama : Nuzula
Syifaul Khujun
-
NIM : A01101553
-
Program Studi :
D3 Keperawatan
-
Perguruan Tinggi : STIKES Muhammadiyah Gombong
4.
Pembimbing
-
Nama : Bambang Suryadi
-
NIP/Gol/Pangkat : Clinical Instruktur
-
Program Studi : S-1 Keperawatan
-
Perguruan Tinggi : STIKES Muhammdiyah Gombong
5.
Organisasi
Organisasi yang memayungi kegiatan ini adalah
Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) D3
Keperawatan STIKes Muhammadiyah
Gombong
6. Jadwal Kegiatan
Untuk
jadwal kegiatan pelaksanaan kegiatan ini akan dimulai setelah dana operasional
sudah ada.