SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
1.
TOPIK : Tumbuh Kembang
Anak
2.
Sub topic : Mengasuh dan
mendidik anak usia Todler
3.
Tujuan :
1)
Tujuan Umum
Setelah di lakukan tindakan keperawatan pendidikan kesehatan selama 1x 30
menit di harapkan keluarga dapat merawat pasien diare.
2)
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan perawatan anak dengan diare 1x 30
menit keluarga mampu:
a.
Menjelaskan kembali mengapa anak perlu diasuh dan
dibimbing?
b.
Menjelaskan kembali hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengasuh dan membimbing anak.
c.
Menjelaskan kembali hakikat mengasuh dan membimbing anak.
d.
Menjelaskan kembali tentang mengasuh dan membimbing anak
usia todler.
4.
Sasaran :
keluarga An. B (Ayah. Ibu)
5.
Metode :
ceramah, diskusi
6.
Media : Lembar
balik, leafleat
7.
Waktu : 1x 30
menit
8.
Tempat : Ruang Husna RS
PKU Muhammadiyah Gombong
9.
Strategi Pelaksanaan
JAM/WAKTU
|
TAHAP
|
RESPON
|
5 menit
|
Orientasi
·
Memberi salam
·
mengingatkan kontrak
·
menjelaskan maksud dan tujuan
·
menenyakan kesediaan
·
Apersepsi
|
ü
Menjawab salam
ü
Pasien ingat dengan kontrak
Kooperatifpasien mengerti tujuan
ü
Klien siap/bersedia
ü
Klien mampu menjawab pertanyaan perawat
|
20 menit
|
Kerja
a.
Menjelaskan mengapa anak perlu diasuh dan
dibimbing?
b.
Menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengasuh dan membimbing anak.
c.
Menjelaskan hakikat mengasuh dan membimbing anak.
d.
Menjelaskan tentang mengasuh dan membimbing anak
usia todler.
|
Klien
mendengarkan penjelasan perawat
|
5 menit
|
Terminasi
·
melakukan evaluasi
·
memberikan reward
·
memberi salam penutup
|
ü
Klien mampu menjawab pertanyaan perawat
ü
Klien mampu mendemonstrasikan cara
membuat LGG
ü
Menjawab salam
|
10. Pelaksana : Hery Pranoto
11. Materi : terlampir
12. Evaluasi :
1)
Evaluasi persiapan
a.
Materi sudah siap dan dipelajari 3 hari
sebelum penkes
b.
Media sudah siap 2 hari sebelum penkes
c.
Undangan untuk Peserta didik sudah
disampaikan 3 hari sebelum penkes
d.
Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes
e.
SAP sudah siap 2 hari sebelum penkes
2)
Evaluasi proses
a.
75 % peserta didik datang tepat waktu
b.
Peserta didik memperhatikan penjelasan
perawat
c.
Peserta didik aktif bertanya atau
memberikan pendapat Media dapat digunakan secara efektif
3)
Evaluasi Hasil
a.
Menjelaskan kembali mengapa anak perlu diasuh dan
dibimbing?
b.
Menjelaskan kembali hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengasuh dan membimbing anak.
c.
Menjelaskan kembali hakikat mengasuh dan membimbing anak.
d.
Menjelaskan kembali tentang mengasuh dan membimbing anak
usia todler.
MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER
(USIA 1 – 3 TAHUN)
i.
MENGAPA ANAK PERLU DIASUH DAN DIBIMBING
Anak perlu diasuh dan dibimbing karena mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan adalah bertumbuhnya
anak dari segi jasmani. Perkembangan ialah berkembangnya kepribadian
anak, dari seorang mahluk yang tadinya secara mutlak bergantung pada
lingkungannya, menjadi seorang yang secara relatif mandiri dan berguna bagi
lingkungannya.
Perkembangan anak merupakan proses. Artinya, perkembangan itu meliputi
berbagai aspek kehidupan manusia, dan terjadi sebagai hasil interaksi antara
faktor bawaan dan faktor lingkungan. Agar perkembangan itu berjalan
sebaik-baiknya, anak perlu diasuh dan dibimbing oleh orang dewasa, terutama
dalam lingkungan kehidupan berkeluarga.
ii.
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
Sebagaimana dijelaskan diatas, perkembangan anak dipengaruhi oelh faktor
bawaan dan faktor lingkungan. Kedua faktor itu perlu diperhatikan dalam
mengasuh anak.
- Faktor bawaan
Faktor bawaan adalah sifat
yang dibawa anak sejak lahir :
·
Ada anak yang penyabar, pemarah, pendiam, banyak bicara,
cerdas, bodoh, dll
·
Keadaan fisik yang berbeda-beda, ada yang tinggi/pendek, ada
yang berkulit hitam/putih, hidung mancung/pesek, dll
Faktor bawaan dapat mempercepat, menghambat, atau melemahkan pengaruh
faktor lingkungan. Setiap anak itu unik, artinya bahwa tidak ada satu anak pun
yang persis sama. Dalam mengasuh dan membimbing anak, kita tidak boleh
membandingkan perkembangan anak yang satu dengan yang lainnya, tanpa
memperhatikan sifat mereka masing-masing.
- Faktor lingkungan
Adalah pengaruh luar atau lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak.
Faktor lingkungan meliputi suasana lingkungan dalam keluarga dan hal lain yang
berpengaruh dalam perkembangan anak, seperti sarana dan prasarana yang
tersedia, misalnya alat bermain, lapangan bermain atau televise.
Faktor lingkungan dapat merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari
anak, sehingga mempercepat perkembangan anak. Namun, faktor lingkungan juga
dapat mmeperlambat atau mengganggu kelangsungan perkembangan anak. Peran
orangtua adalah menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak ke arah
yang positif.
- Faktor status nutrisi
Makanan memegang peranan yang penting dalam tumbuh kembang anak, karena
anak sedang tumbuh sehingga kebutuhannya berbeda dengan orang dewasa.
Kekurangan makanann yang bergizi akan menyebabkan retardasi pertumbuhan anak.
Makan yang berlebihan juga tidak baik, karena dapat menyebabkan kegemukan.
Kedua keadaan ini dapat meningkatkan resiko anak terserang penyakit.
ASI juga memegang peranan dalam mencegah anak terserang penyakit. Itu
disebabkan karena ASI disamping mempunyai nilai gizi yang tinggi juga
mengandung berbagai macam zat anti yang melindungi anak dari berbagai infeksi.
Pemberian makanan empat sehat lima sempurna pada anak toddler sangat dianjurkan
karena anak pada usia ini sangat membutuhkan energi untuk aktivitasnya.
iii.
HAKIKAT MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK
ü Keluarga merupakan lembaga
pertama dan utama dalam mendidik anak. Pendidikan di lingkungan keluarga
merupakan dasar-dasar pertama perkembangan anak
ü Mengasuh dan membimbing
anak ialah mendidik anak agar kepribadian anak dapat berkembang dengan
sebaik-baiknya, sehingga menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab.
ü Mengasuh dan mebimbing
anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak, baik aspek jasmani,
intelektual, emosional dan keterampilan, serta aspek norma dan nilai.
ü Hakikat mengasuh dan
membimbing anak meliputi pemberian kasih sayang dan rasa aman, sekaligus
disiplin dan contoh yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suasana kehidupan
keluarga yang stabil dan bahagia
ü Mengasuh dan membimbing
anak selain merupakan tantangan dalam keluarga, juga merupakan pengalaman yang
menyenangkan dan memuaskan.
ü Mengasuh dan membimbing
anak membutuhkan pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kesabaran orangtua
iv.
MENGASUH DAN MEMBIMBING ANAK USIA TODDLER (1 – 3 TAHUN)
Dengan bertambah matangnya perkembangan fisik, anak usia toddler sudah
bisa berjalan. Ia mulai menyadari bahwa gerakan badannya dapat diaturnya sendiri,
dikuasai, dan digunakannya untuk suatu maksud. Tahap ini merupakan tahap
pembentukan rasa otonomi diri.
Apabila terdapat gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri, maka anak
akan dikuasai rasa malu, ragu-ragu, dan pengekangan diri yang berlebihan.
- Ciri dan tuntutan perkembangan
Anak akan bergerak dan berbuat sesuatu sesuai dengan kemauannya sendiri,
sehingga ia seolah-olah ingin mencoba apa yang dapat dilakukannya. Tak
henti-hentinya ia berjalan kian kemari dengan perasaan senang dan puas,
tangannya pun akan meraih segala sesuatu yang terjangkau olehnya.
Anak pun dapat menuntut atau menolak apa yang ia kehendaki atau tidak ia
kehendaki. Akan tertanam perasaan otonomi diri, yaitu rasa kemampuan mengatur
badannya dan lingkungannya sendiri. Hal ini menjadi dasar terbentuknya rasa
yakin pada diri dan harga diri di kemudian hari
- Sikap orangtua
-
Doronglah agar anak dapat bergerak bebas dan berlatih
melakukan hal-hal yang diperkirakan mampu ia kerjakan, sehingga akan
menumbuhkan rasa kemampuan diri. Namun harus bersikap tegas untuk melindungi
dari bahaya, karena dorongan anak berbuat belum diimbangi oleh kemampuan untuk
melaksanakannya secara wajar dan rasional
-
Usahakan agar anak mau bermain dengan anak lainnya. Dengan
demikian ia akan belajar bagaimana mengikuti aturan permainan. Namun jangan
lupa bahwa dalam bermain atau berhubungan dengan orang lain, anak masih
bersifat egoistis, yaitu mementingkan diri sendiri dan memperlakukan orang lain
sebagai obyek atau benda sesuai dengan kemauannya sendiri
-
Banyaklah berbicara kepada anak dalam kalimat pendek yang
mudah dimengerti
-
Bacakan buku cerita atau dongeng kepada anak setiap hari, dan
doronglah agar ia mau menceritakan kepada anda apa yang ia lihat atau dengar
-
Ajak anak ke taman, toko, kebun binatang, lapangan, atau
tempat lainnya
-
Usahakan agar anak membereskan mainannya setelah bermain,
membantu kegiatan rumah tangga yang ringan dan menanggalkan pakaiannya tanpa
dibantu. Hal ini akan melatih anak untuk bertanggung jawab.
-
Latihlah anak dalam hal kebersihan diri, yaitu buang air
kecil dan buang air besar pada tempatnya, namun jangan terlalu ketat
-
Latihlah anak untuk makan sendiri memakai sendok dan garpu,
dan ajaklah ia makan bersama keluarga
-
Berilah alat permainan yang sederhana, dan doronglah agar
anak mau bermain balok-balok atau menggambar
-
Jangan terlalu banyak memberikan larangan. Namun orangtua pun
jangan terbiasa menuruti segala permintaan anak. Bujuk dan tenangkanlah anak
ketika ia kecewa dengan cara memeluknya dan mengajaknya berbicara.
Gangguan dalam
mencapai rasa otonomi diri akan berakibat bahwa anak dikuasai oleh rasa malu
dan keragu-raguan serta pengekangan diri yang berlebihan. Sebaliknya, dapat
juga terjadi sikap melawan dan memberontak.
- Gangguan / penyimpangan yang
dapat timbul pada tahap ini
-
Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan
-
Suka mengadat (ngambek/tempertantrum)
-
Tingkah laku kejam
-
Tingkah laku menentang dan keras kepala
-
Gangguan dalam berhubungan dengan orang lain yang diwarnai
oleh sikap menyerang
0 komentar:
Posting Komentar